Menampilkan karya-karya siswa dan siswi SD IT Istiqomah.

Sabtu, 17 Oktober 2015

"Wanita yang Kusayangi" Karya: Ifafa (Kelas VI)




                Wanita yang telah mengurusku yaitu ibu.
                Wanita yang telah menyusuiku.
                Wanita yang telah melahirkanku.
                Suatu hari, da seorang anak yang sedang menangis mencari ibunya. Tiba-tiba ibunya datang dan bertanya, “Kamu ingin minta apa nak.”
                “Aku ingin meminta boneka bu.”
                Lalu anak itu pergi ke psar bersama ibunya dan membeli boneka.
                Betapa kasih sayang ibu kepada nak, maka  kita yang masih menjadi anak harus patuh kepada ibu.

"Istri Ayah" Karya Siswa Kelas VI



              
  Ibu, kau yang menyayangiku. Kau lah surga bagiku, kau ada ketika aku bersedih. Kau lah yang melahirkanku dan yang mendidik aku dari kecil hingga dewasa. Kau selalu marah ketika aku bersalah. Itu tandanya kau sayang padaku. Kau yang mengajariku apa yang aku tak tahu. Kau lah istri ayah, kau yang selalu ada di sampingku. Kau yang menasihatiku dan mencintaiku. Ibu terima kasih ibu. Aku sayang kamu. I love you ibu.

"Singa yang Gagah" Karya: Irul (Kelas VI)



               
Suatu hari ditengah hutan, ada seorang anak singa dan ayahnya sedang bermain. Anak singa itu bernama Leo. Dia sudah berumur 10 tahun. Dia sudah pandai berburu bersama ayahnya. Si Leo berkata kepada ayahnya. “Ayah, kalau besar nanti aku ingin menjadi raja hutan seperti ayah.” Ayah Leo menangis dan berkata “Nak, kau pasti tidak akan bisa menjadi raja hutan.” Leo bertanya “Kenapa ayah?” “Sebab di hutan ini ada ular besar, bukannya sudah ayah ceritakan ibumu dimakan Anaconda (sejenis ualr besar)?” Leo pun menangis. Lalu berkata, “Aku akan bisa melawan ular itu. Aku benci ayah!” lalu Leo pergi. Akhirnya Leo menjadi singa yang gagah.

"Wanita yang Dermawan" Karya: Zulfa (Kelas VI)



                Wanita ini memiliki 4 anak. 2 perempuan dan 2 laki-laki. Ibu ini sangat dermawan, karena walaupun miskin tetapi ia selalu menyumbangkan uang tabungannya yang dia telah simpan 15 tahun yang lalu. Singkat cerita. Pada waktu itu ibu ini akan pergi ke warung untuk membeli roti. Setelah ibu ini membeli 3 roti, seketika ia berjalan di tengah jalan ia melihat 2 orang pengemis di pingir jalan. Dengan rasa iba dan penuh kasih sayang, ibu ini memberikan 2 roti kepada pengemis itu.
                Ibu ini pulang dengan membawa sisa 1 potong roti. Sesampainya di rumah, anak-anak melihat ibu hanya membawa 1 potong roti, lalu mereka berfikir akan memotong roti itu menjadi kecil-kecil. Bu ini melihat anaknya yang begitu mengerti. Ibu ini langsung menangis.
                Seketika ibu ini menangis, ada seorang yang bertamu. Tami itu datang bermaksud memberi uang senilai 75 juta untuk ibu ini berangkat haji. Ibu ini menangis. Peristiwa ini disebabkan karena kedermawanan ibu miskin ini.

"Tawa Annisa" Karya: Chulda (Kelas VI)



                Anissa tinggal bersama neneknya yang sudah tua. Anissa adalah seorang yang ceria dan periang, walaupun dia tidak pernah bertemu dengan ibunya, tetapi ia begitu menyayangi sosok wanita yang sudah membuangnya ketika ia masih bayi.
                Sudah bertahun-tahun, Anissa bertanya kepada neneknya, siapakah yang tega membuang dia, akan tetapi neneknya hanya menggeleng-geleng kepala. Itu artinya tidak tahu.
                Pagi yang cerah. Anissa akan berangkat sekolah dengan teman-temannya. Setiap di perjalanan ia bertemu dengan seorang yang tidak dikenal. Ia pun hanya tersenyum dan mulai berjalan dengan teman-temannya. Ini terjadi berkali-kali. Sampai suatu hari Anissa jatuh sakit, menurut dokter yang memeriksa, ia sakit parah. Akan tetapi Anissa tidak dibawa ke rumah sakit, karena keadaan ekonomi neneknya. Tidak seperti biasanya pintu diketu berkali-kali. Neneknya pun membuka pintu yang sudah lapuk, terlihat wanita muda dengan seorang laki-laki. Ternyata, wanita itu adalah sesosok yang membuang Anissa ketika masih bayi. Wanita itu pun juga yang selalu menjaga dia saat berangkat ke seklah dengan teman-temannya.
                Anissa pun memaafkan ibunya. Ia merasakan kehangatan yang begitu menusuk di hati. Kemudian ia menghembuskan napas yang terakhir. Ia begitu bahagia karena sosok yang selalau ditunggu-tunggu sudah ada di samping dia. Ibu.

Wanita yang Hebat (Karya Siswa Kelas VI)




                Wanita yang sangat hebat adalah ibuku. Ibu telah berjuang untukku. Ibuku yang telah mengasuhku. Ibuku yang telah mendidikku yang menyayangiku. Maafkan aku ibu, aku tidak pernah mendengarkanmu. Maafkan aku ibu. Terima kasih ibu.